Header Ads

ads header

Breaking News

Peran Madrasah dalam Berdakwah

| MAN Alor |
Guru Madrasah, selain mengemban amanah dan profesi sebagai tenaga pendidik dan kependidikan di Madrasah, tetapi Guru Madrasah juga memiliki andil dan turut mengambil bagian pada kegiatan-kegiatan keagamaan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan yang ada disekitarnya.
Selain berceramah di dalam ruang-ruang kelas sebagai Pendidik, juga berceramah sebagai Da’I di dalam Masjid, Majelis Ta’lim dan kegiatan Keagamaan lainnya.  Akan tetapi Guru Madrasah juga memiliki semangat dan bahkan berinsiasi dalam pendirian Madrasah Baru serta pembangunan Rumah Ibadah.
Sebut saja Guru Madrasah Aliyah Negeri Alor, dalam peran yang dilakukan oleh para Da’I Muda, Ustaz Yasin, Abdullah, Syafrudin Nur Hasan dan Ahmat Karim serta para Guru Madrasah Hebat lainnya dimanapun berada yang selama ini berjihad     dijalan Allah dalam  mengembangkan Da’wah Islamiyah dari pusat kota hingga ke ujung desa demi menegakkan kebenaran khususnya di Nusa Kenari Alor, Tana Surga di Timur Matahari ini.
Pada hari Sabtu, 29 Januari 2022 yang bertepatan dengan 27 Jumadil Akhir 1443 H yang  merupakan sebuah peristiwa besar yang tertulis pada halaman depan catatan sejarah peradaban Manusia, khususnya pada Masyarakat Desa Adang Buom.  Momen bersejarah ini merupakan merupakan awal dari cerita  atas rencana dibangunnya  Rumah Allah, Mushalla Al-Amin Kali Buono.  Mushalla yang Insaya Allah akan dibangun ini terletak di tengah-tengah komunitas non muslim yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari Gereja Adang, Desa Adang Buom, Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
Dari sinilah, Jubair Manibuka menanam kaki sebagai sosok Guru Madrasah hebat sekaligus berperan sebagai tokoh pemuda yang mapuh menggerakkan seluruh elemen ditengah-tengah kelompok mayoritas dengan semangat Taramiti Tomi Nuku, slogan yang dapat menyatukan segala perbedaan yang selama ini didengungkan oleh Bupati Alor dalam melaksanakan Program Pembangunan Pemerintah Daerah  Kabupaten Alor.
    Gambaran umum yang disampaikan oleh Jubair Manibuka selaku Ketua Panitia pelaksana bahwa dasar motivasi dalam rencana pendirian Mushalla ini adalah selain menampung anak-anak, remaja dan generasi muda dalam kegiatan ibadah, tetapi juga jumlah Kepala Keluarga dari komunitas Muslim yang ada ditempat ini kurang lebih sebanyak lima puluan, jumlah yang tidak sedikit dan sangat memungkinkan kita untuk bisa melaksanakan kegiatan ibadah di Masjid maupun Mushalla.
Semangat dan motivasi ini muncul dari keyakinan kami yang selama ini telah hidup berdampingan dalam segala urusan baik dalam urusan kegamaan maupun dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Keberagaman dan toleransi ini telah tumbuh dengan subur dan bahkan telah menyatu dengan darah dan nanak kami, kata Jubair
    Semangat yang kami kobarkan saat ini juga tidak  terlepas dari inspirasi dan pengalaman yang pernah dilakukan oleh para Guru Madrasah Madrasah Hebat yang sebelumnya sudah melakukan hal ini. Sebut saja Bapak Jakaria Jaka di Wahing  Desa Aimoli Kecamatan Alor Barat Laut, Badarudin Sogo dan Kadarusman Noor dalam Pendirian Madrasah Baru pada MTs Al-Adibah di Tuabang Desa Batu Kecamatan Pantar Timur dan kami yakin para Guru Madrasah Hebat lainnya juga melakukan hal yang sama di tempatnya dan dengan caranya masing-masing, tandas Jubair
    Sementara itu, Bapak Imam Masjid Al-Furqan Buono dan Tokoh Masyarakat Adang Buom memberikan pandangan yang sama bahwa dalam membangun kebersamaan antara komunitas Muslim dan Keluraga Nasrani pada Masyarakat Desa Adang Buom sudah cukup kuat dan kebersamaan ini telah ditanam sejak dulu dan menjadi warisan leluhur kita hingga saat ini. Sehingga dalam kegiatan keagamaan seperti ini sudah menjadi bagian dari tanggung jawab kita bersama yang mesti dipelihara dan dairawat dengan baik hingga pada anak-cucu kita nanti.
    Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor  dalam sambutannya menegaskan kepada seluruh tamu undangan khususnya Masyarakat Adang Buom “Bahwa dalam kaitannya dengan Program Kementerian Agama tentang Moderasi Beragama. Artinya, Saling memahami antara satu sama lain, satu agama dengan agama yang lain untuk membina keberagaman dalam Kerukunan Antar Umat Beragama di Daerah Kabupaten Alor.
    Pada tahun 2016 silam Propinsi NTT mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat “Harmony Award” sebagai apresiasi atas suasana rukun dan damai dalam kehidupan antar umat beragama dan Masyarakat Daerah Kabupaten Alor memberikan kontribusi yang cukup besar atas penghargaan tersebut.  Hal ini tentunya menjadi satu kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita, ujar Awaluddin Husan.
     Acara dilanjutkan dengan Do’a  dan diakhiri dengan acara inti yang sudah dinanti-nanti oleh para tamu undangan yakni Peletakan Batu Pertama oleh Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor.***( Badarudin Sogo/AJ/Thorik)***
 

Tidak ada komentar